Komentar |
| Foto : Kegiatan Pelatihan Jurnalistik STIH Muhammadiyah Bima |
Habaingendai.com - Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima menggelar Pelatihan Jurnalistik bagi mahasiswa. Kegiatan yang digelar selama 3 Hari mulai Tanggal 15 -17 November 2021 . Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari jurnalis senior media online lokal di Wilayah Nusa Tenggara Barat. (Senin,15 November 2021).
Dr. Taufik Firmanto dalam sambutannya selaku Ketua Pelaksana menyatakan adanya kegiatan ini agar dapat mengembangkan kreativitas Mahasiswa dalam bidang jurnalistik.
"STIH Muhammadiyah Bima mewadahi ini semua, pengembangan kreativitas Mahasiswa menjadi tujuan utama yang dikembangkan oleh institusi, sehingga kelak mahasiswa dapat meningkatkan kreativitas dan mampu membaca realitas yang terjadi" Tandasnya.
Sementara itu, Ketua STIH Muhammadiyah Bima Dr. Ridwan, SH.MH menyambut baik pelatihan jurnalistik bagi para mahasiswa. Skill ini sangat berguna bagi mahasiswa dalam meningkatkan kecakapan digital di era sekarang ini.
“Saya menyambut sangat baik karena tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini baik sebelum pandemi maupun sekarang ini kemampuan penulisan jurnalistik harus dikuasai. Tentu, pelatihan jurnalistik ini menjadi bekal yang sangat penting bagi mahasiswa STIH Muhammadiyah Bima" kata Dr. Ridwan, SH.MH disela-sela pembukaan acara pelatihan.
Menurutnya, terjadi peningkatan kebutuhan informasi yang sangat cepat selama pendemi, di mana hampir semua kegiatan digelar secara online dan dibutuhkan informasi dari dunia maya. Misalnya, seperti rapat webinar, workshop, dann segala macam bentuk ucapan melalui dunia maya.
Karena itu, kata Doktor lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta ini, penguasaan jurnalistik sangat dibutuhkan, terutama bagi mahasiswa.
“Di dunia maya, semua orang memberikan informasi , maka di era digitalisasi sekarang mahasiswa di tuntut untuk cakap terhadap digital dan melek akan informasi. Oleh karena itu STIH Muhammadiyah Bima mewadahi pelatihan jurnalistik agar memiliki kemampuan Journalism atau setidaknya mampu menjadi citizen journalism,” terangnya. 056)