![]() |
Ferdianto (Ketua IMATA) |
Kepala desa Talapiti, Herman
Abdara menyatakan, setiap tahunnya pemerintah desa harus menyampaikan permohonan
kepada pemerintah terkait, agar melakukan perbaikan jalan tersebut. Dan itu
sampai ke MUSREMBANGCAM tapi ketika kita cek di Bappeda usulan kita hilang.
"Karena setiap musim
hujan terjadi, akses jalan tersebut selalu tertutup material tanah pegunungan
yang longsor, sehingga mengganggu aktifitas pengguna jalan, terutama bagi para
pelajar yang hendak menuju ke sekolah mereka, yang berada di pusat ibu kota
kecamatan ambalawi, kabupaten bima," Ungkapnya,
Meskipun pemerintah
kabupaten Bima mendatangkan
alat berat untuk membersihkan material tanah pegunung yang menutup akses jalan
tersebut dalam setiap tahunnya, namun hal itu dinilai bukanlah solusi yang
harus dilakukan.
Sehingga pemerintah desa
maupun warga desa Talapiti pada umumnya, sangat berharap agar pemerintah
dapat segera membuat tanggul penahan material tanah pegunungan, dan membuat
drainase saluran air di samping ruas jalan serta mengaspal jalan
sepanjang desa talapiti yang sudah rusak.
"Pembuatan tanggul
penahan material tanah harus dilakukan agar jalan tersebut, tidak lagi tertutup
material tanah pegunungan disaat musim hujan terjadi." Ungkap Herman
Sementara itu ketua Ikatan Mahasiswa
Talapiti (IMATA), Ferdianto mengatakan bahwa kondisi jalan utama yang merupakan
satu-satunya akses penghubung menuju desa talapiti tersebut, kebanyakan rusak
dan tidak layak digunakan oleh pengguna jalan.
“Jalan yang berjarak 2 kilometer itu
jika dihitung panjang jalan yang bisa digunakan oleh pengendara motor dan mobil
hanya sekitar 100 meter dan sisanya itu tidak bisa digunakan atau rusak parah.” Kata Ferdianto
Ferdianto memberikan
ultimatum kepada pemerintah daerah ,kalau dalam waktu dekat jalan lintas
talapiti tidak dipastikan untuk diperbaiki secepatnya, maka kami beserta seluruh
mahasiswa dan masyarakat desa talapiti akan melakukan demonstrasi besar-besaran
dan menuntut kewajiban pemerintah daerah. (026)