Habaingendai.Com- Malang. Meraih gelar pendidikan adalah salah satu pencapaian seseorang yang membutuhkan perjuangan bertahun-tahun. Orang-orang rela menghabiskan waktu dan biaya yang tak sedikit untuk dapat menyelesaikan pendidikan di berbagai tingkat, mulai dari sekolah dasar hingga gelar strata tiga. Tak ayal, momen saat ujian terbuka promosi doktor merupakan momen yang membahagiakan bagi orang-orang yang berhasil menyelesaikan studinya.
Taufik Firmanto, di usiannya yang memasuk 41 tahun masih memiliki semangat dan spirit yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikan Doktoral Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya Malang, terlahir dari keluarga sederhana dengan ayah yang berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar di Bima tidak menyurutkan keinginan Taufik Firmanto untuk melanjutkan pendidikannya.
Lelaki yang berprofesi sebagai dosen tetap di kampus STIH Muhammadiyah Bima ini dikenal sebagai sosok yang ulet dan gigih dalam menimba ilmu pengetauan sejak dirinya masih kecil. Hal ini beliau buktikan dengan menyelesaikan program doktoral dengan waktu yang relatif cepat yakni 3 tahun 10 bulan, lulus dengan IPK 3,96 seolah menegaskan kualitas dan kemampuan dirinya di bidang Ilmu Hukum.
Taufik yang juga berprofesi sebagai lawyer ini tercatat sebagai kader akti Muhamadiiyah di Bima Nusa Tenggara Barat. Selain sebagai warga muhammadiyah Taufik juga ikut menjadi bagaian dari Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammadiyah (MAHUTAMA).
Sebelum menjadi seperti yang sekarang, dirinya mengaku pernah malang melintang menjadi nelayan, bekerja sebagai ABK yang berlayar ke hampir seluruh wilayah Nusantara, bahkan dia sempat memutuskan untuk berhenti sekolah saat duduk di bangku SMP.
Kini, lelaki yang berasal dari Kecamatan Lambu Kabupaten Bima ini menjadi putra Bima pertama yang mampu menyelesaikan program Doktoral di Bidang Ilmu Hukum pada kampus Universitas Brawijaya Malang.
"Kalah hanyalah sebuah kondisi yang sementara. Menyerah adalah sikap yang membuat kekalahan itu menjadi permanen." (Marilyn Vos Savant). (026)